Tuesday, January 27, 2009

Pintu Terlarang. A refreshment.


Kemarin gue nonton film lagi niyh di tempat yang jaauhhhhh banget dari rumah gue. Sama siapa? Yang pasti ga bareng Eventus lagi lah ciiinnn.

Okey berhubung gue masih trauma gara2 film aneh ini, gue agak skeptis dan gak ngarepin macem-macem waktu masih studio 6 itu. Yang gue dengar siyh ini film agak horor yang agak thriller dan agak seru. Jadi mulai lah film nya.

Gue agak lupa awalnya, kalo nggak salah dimulai dengan gambar seorang bocah yang dilempar ke meja oleh ibu nya. Gambar beralih beberapa kali antara penyiksaan si anak dengan kehidupan seorang pematung bernama Gambir dan istri nya. Humm, yang aneh adalah si Gambir bikin patung cewek-cewek bunting dan di dalam perutnya di masukin janin hasil aborsi. Gambir juga selalu dihantui sama tulisan "Tolong Saya" yang diduga ditulis oleh si anak yang terlempar itu. Gambir berusaha mencari si anak hingga terdampar di sebuah klub fetish yang menayangkan reality show tentang kehidupan beberapa orang. Siapa si anak misterius dan bagaimana cara orang-orang dekat Gambir menemui ajal? Nonton aja ya. ^^

Satu yang harus gue puji dari film ini adalah sinematografi nya dahsyat. Ya untuk urusan film Indonesia, ini salah satu film dengan sinematografi yang ga asal-asalan dan nggak biasa. Malahan bisa dibilang gue kayak liat komik-komik DC dalam versi manusia nya. Hehe. Urusan akting lumayan koq, Fachri sama Marsha gak parah-parah banget. Yang mengganggu cuma di akhirnya aja siyh, gue agak lihat Fachri sedikit kayak Heath Ledger ya aktingnya. Dan saat lihat Henidar Amroe sama Tio Pakusadewo, gue berharap ada sesuatu yang fresh tapi koq gue ga lihat bedanya Tio disini dengan saat jadi Koh Abun ya atau Henidar disini dengan Henidar di Mereka Bilang Saya Monyet? Anyway, mereka tetap favorit gue sih no matter what. Ehehe.

Dan benar kata Fachri di akhir film. Masing-masing orang punya pintu terlarang sendiri, dan kita baru akan tahu pintu yang mana saat kita sudah memasuki pintu itu. Apakah gue udah menemukan pintu itu? Kayaknya udah.

P.S. Buat Tere, Quarantine dibanding Pintu Terlarang?? Are you crazy sayang? Ya jelas film ini lah, ada pesan nya bukan cuma bikin lw pusing. Dah nonton blom say?

Sunday, January 25, 2009

Karantina, Film, Pusing dan Smeagol


Okay. Malam minggu yang menyebalkan lagi bersama Eventus. Ga tahu udah berapa kali yang gue terpaksa ngabisin malam minggu sama orang yang sekarang udah jadi MT di Garuda ini. How amazing what life brings to you, dude.

Anyway, we decided to watch this 'provocative' movie. Bukan karena vulgar, tapi lo bisa lihat di tag nya"On March 11 2008, blablablabla. No Detailed, No blablabla. Until Now" And that's enough for me untuk memaksa teman yang gue kenal dari SMA (entah SMA mana, gue lupa SMA gue dimana) ini untuk treat me nonton film ini. Hehehe.

Jadi off we went to Bekasi Square dan berbekal 30 ribu rupiah kami mendapatkan 2 tiket Quarantine. Horay! But..Horay??

Film dimulai. Ceritanya ada reporter cewek yang lagi bertugas ngikutin firemen semalaman ditemani sama kameraman nya. Harus gue bilang, kalo lo punya stasiun tv dan lo punya kameraman kayak gini pleaseeeee PECAT AJA! First of all dia bikin confession kalo dia selalu ngabisin roll film, dan yang kedua ada kemungkinan dia kena tremor parah yang menyebabkan pengambilan gambar goyang tiada akhir sampe akhir film. And i'm telllin you, dia berhasil bikin gue pusing berat dalam waktu 10 menit pertama film dan keram perut karena nahan mual yang disebabkan pusing tersebut dalam waktu 30 menit setelah film mulai. What a job, dude!

Jadi mereka ngikutin panggilan ke sebuah apartemen kecil, dimana penghuni nya bilang ada ibu-ibu tua penyendiri yang tiba-tiba jejeritan di kamar nya. Jadilah firemen, reporter, kameraman dan polisi masuk ke kamarnya. Di dalam si ibu udah berdarah-darah dari mulutnya dan gue ga tahu kenapa polisi masih juga mau deketin tu ibu, tapi dia dapat hadiah yang menyenangkan. Digigit lehernya aja gitu sama si ibu. Singkat cerita, gedung di karantina (seperti judulnya ya kan) karena disinyalir ada virus, bakteri atau nuklir di dalam gedung dan satu per satu mulai terjangkit penyakit yang di diagnosis oleh seorang dokter hewan disitu sebagai rabies. Tinggal lah pemeran utama kita berusaha menyelamatkan diri untuk keluar dari apartemen ajaib itu.

Secara keseluruhan, seperti lazimnya film virus-virus an, plot nya udah membosankan banget.. I mean, kalo lo dah tahu ada orang yang jadi zombie pasti langsung lo bunuh kan? Ataupun orang yang kira-kira bakal berubah jadi zombie gara-gara tergigit pengidap rabies pasti langsung lo bunuh juga bukan? Tapi beberapa tokoh disini dengan suksesnya menahan diri untuk membunuh para penghuni yang udah terjangkit untuk kemudian menjangkiti mereka juga. Well done guys! Viva humanism! DAn lebih jago lagi mereka ninggalin satu-satu nya senjata disaat terdesak, sebuah palu. Palu nya dilempar entah kemana sampe repot sendiri deh. Penokohan lagi-lagi didominasi sama jeritan murahan pemeran utama wanita yang gue sendiri males nyari namanya karena aktingnya cheapy banget. Sorry to say, bahkan gue lebih suka lihat akting payah Marcella Zalianty di Brownies (yang entah kenapa dapet Citra) daripada liat akting
cewek jelek di film ini. Akting terbaik yang gue temuin disini cuma saat tu cewek ngerayap-rayap binti kebingungan saat di shoot pake night mode.

Tahu apa penyebab kegemparan di apartemen itu? Sekte sesat yang mengembangkan senjata kimia! Darn! Kenapa ga kepikiran dari tadi ya? Yaiyalah pasti kerjaan mereka. Make sense banget ga seh lohhhhh. Sumpe lo pe lo pe lo???? Dan yang paling mengejutkan dari semuanya adalah... Hold your breath para pencinta Lord of the Rings, karena Smeagol is BACK!! Ya!! Dia dibawa kembali dari kematian di Mount Doom oleh para pengikut sekte sesat ini untuk menghuni loteng di sebuah apartemen di bilangan Los Angeles. DAN thank God dia masih suka daging karena dia masih menyantap kameraman dan UNTUNG nya si pemeran cewek walaupun ga diliatin sih gimana cara dia menyantap si cewek.

Verdict: zero star out of 10. Sebenarnya half star kalo diliatin ceweknya dimakan.


P.S. dibandingin sama film ini, kora-kora ibaratnya cuma kelitikan di perut. Hahaha

Monday, January 19, 2009

Alone in Depok,,

here i am, belum mulai kuliah dan ga ada kerjaan. Amiey lagi ke rumah ibu nya di depok2 jadi gue sendiri deh. sebenernya males ke depok kalo saja ga da kejadian nyebelin yang terjadi. lemari baju kos gue kena jamur. YELPPPP!! ada yang tahu cara ngilangin jamur dan ga datang lagi di lemari baju??? desperado ni,,

Sunday, January 4, 2009

Result

The result is:

GPA : 2.80

that's the result for my horrible mid-term test. Not bad, hope to improve it next semester. Wish me luck guys..

New Year

New year's eve yang membosankan,cuma bareng keluarga dan gak kemana-mana selain sowan kerumah para saudara. Semoga tahun depan lebih menyenangkan. Hehe. How's yours?